JAYAPURA-Ibu Kristina Kogoya dan anaknya Wene Lokpere berumur 5
tahun telah ditangkap dan diculik oleh Militer dan Polisi Indonesia Spesial
Anti Terorist unit 88 di Jayapura, pada hari Kamis, ( 26/7/ 2012), pukul
08:00 Waktu Papua, ketika Ibu Kristina dan anaknya sendang mengikuti
persidangan Ketua KNPB di Pengadilan Negeri Jayapura - Papua dini hari.
Ibu Kristina berusaha meliput
berita persidangan ketua KNPB Buchtar Tabuni di kota Jayapura dan saat
itu juga Militer dan Polisi Indonesia secara paksa dibawah todongan senjata
oleh aparat Special Anti Terorist Unit 88 dan Militer Indonesia yang telah
dilatih khusus oleh Pemerintah Amerika Serikat dan Pemerintah
Australia telah berhasil menangkap dan menculik seorang ibu dan
anaknya.
Dalam persindangan ini semua
aktivist tidak diizinkan untuk mengikuti dan meliput persidangan ketua KNPB
Buctar Tabuni. Tetapi ibu Kristina Kogoya merasa simpati dan sebagai seorang
Ibu Papua yang selama ini turut merasakan penderitaan rakyat Papua. Maka ia
memberanikan dirinya untuk hadir dalam persidangan tersebut. Tetapi tidak
disangka saat itu juga ibu Kristina dan anaknya telah di tangkap dan diculik
oleh militer dan Polisi Indonesia.
Special Anti Terorist unit 88
yang juga telah turut menembak mati Wakil Ketua Mako Tabuni pada bulan Juni
(14/6/2012) bulan lalu di Perumnas 3 Waena ketika saat keluar dari rumahnya.
Pasukan ini juga telah berhasil menculik Desi Kogoya seorang putri berumur 8 tahun
dan sampai saat ini Desi Kogoya hilang dan tidak pernah dipulangkan kembali ke
pihak keluargannya oleh aparat special anti terorist unit 88 Indonesia.
Pihak ini dilatih khusus untuk
menangkap, menculik, membunuh, menteror seluruh orang Papua agar jangan
menyuarakan aspirasi Papua Merdeka atau referendum yang selama ini
dikampanyekan oleh seluruh rakyat Papua dibawah organisasi KNPB sebagai media
nasional rakyat Papua ditingkat Nasional dan Internasional.
Karena ketakutan, jika isu Papua
Merdeka dan persidangan Ketua KNPB Buctar Tabuni jangan sampai diliputi oleh
rakyat Papua, dan rakyat didunia Internasional maka, mereka telah menangkap dan
menculik Ibu Kristina Kogoya dan anaknya Wene Lokpere.
kami menyampaikan kepada
teman-teman diseluruh dunia baik didalam negeri maupun diluar negeri untuk
menyebar luaskan berita ini, atas penangkapan dan penculikan seorang ibu dan
anaknya yang sedang berumur 5 tahun tanpa alasan yang tidak jelas.
Sampai hari ini, Militer dan
Polisi Indonesia masih dan sedang melakukan operasi besaran-besaran untuk
menangkap dan menembak mati seluruh aktivist KNPB, aktivis HAM, dan seluruh
orang Papua. Situasi rakyat Papua dalam keadaan yang sangat bahaya dari
kebrutalan Militer dan Polisi Indonesia diseluruh tanah Papua.
Menurut informasi yang kami
terima dari lapangan bahwa, ibu dan anaknya diinformasikan akan dibebaskan pada
siang hari ini, tetapi kenyataannya Militer dan Polisi Indonesia telah
melakukan penipuan terhadap pihak keluaraga ibu Kristina dan anaknya.
Sampai berita ini diturunkan
belum ada informasi yang jelas dan mereka telah kehilangan jejak, bahkan
telepon gengam miliknya tidak berfungsi lagi.
Kami memohon kepada teman-teman
semua untuk mempertanyaakan Militer dan Kepolisian Indonesia di Papua atas
penangkapan dan penculikan ibu Kristina Kogoya dan anaknya Wene Lokpere yang
masih berusia 5 tahun.(warta papua Barat)
Posting Komentar